Jumat, 10 April 2020

Review Buku Retorika Seni Berbicara Aristoteles


Tugas Meriview Buku
Oleh : Tia Ramadani Npm : 118100044
Kelas : 2B Ilmu Komunikasi

Judul buku     : Retorika seni berbicara Aristoteles
Nama penulis : Aristoteles
Penerjemah    : Dedeh sry handayani
Penyunting     : Dedi Arsya
Penerbit          : BASABASI, Bantul, Yogyakarta
Tebal              : 416 hlm
ISBN              : 978-602-6651-98-3

-         Pendahuluan
Garis besar isi review buku ini tentang strategi  kita untuk beragumen dengan benar, untuk dapat sukses mepersuasi audiens,membicarakan secara singkat alat-alat dan metode untuk mendapatkan pengetahuan yang baik mengenai kualitas moral dan institusi spesifik pada berbagai bentuk pemerintahan,dan biografi penulis yaitu Aristoteles.
-         Synopsis
Socrates,Plato, dan Aristoteles memandang retorika dan puisi sebagai alat yang terlalu sering digunakan untuk memanipulasi orang lain melalui manipulasi emosi dan pengaburan fakta. Mereka mendakwa para sofis, termasuk Gorgias dann Isocrates, sebagai para pengguna menipulasi jenis ini, sedangkan para filsuf merupakan pengguna retirika yang didasarkan pada filsafat dan upaya-upaya pencerahan. Salah satu kontribusi terpenting Aristoteles dalam buku ini adalah ia mengidentifikasi retorika sebagai salah satu dari tiga elemen kunci dalam filsafat, bersanding dengan logika dan dialektika.
Aristoteles, melalui buku ini memberikan dasar-dasar system retorika yang berfungsi sebagai batu pijakan bagi perkembangan teori retorika dari zaman kuno sampai zaman midern, sehingga buku ini dianggap sebagai karya tunggal yang paling penting dalam seni persuasi. Gross dan Walzee, sebagaimana Alferd North Whitehead, setuju bahawa semua filsafat Barat adalah catatan kaki bagi Plato dan semua teori retorika hanyalah serangkaian tanggapan terhadap isu-isu yang diangkat dalam Retorika.

-         Review buku
Buku ini terdapat 3 bagian yaitu :
1.      Bagian pertama ( Buku I )  membahas mengenai hubungan retorika dengan dialetika,karena keduanya saling berhubungan karena tataran tertentu, semua orang butuh untuk mengajukan dan mempertahankan pendapat, baik untuk membela diri atau menyerang pendapat orang lain. Seni retorika adalah segala sesuatu yang tidak berasal dari pembicara dan sudah ada sejak awal: saksi-saksi,bukti yang diberikan dibawah tekanan, kontrak tertulis,dan lainnya. Sedangkan alat persuasi merupakan bagian retorika yang bisa dibuat oleh pembicara menggunakan prinsip-prinsip retorika. Selain membahas dialetika,persuasi dan arti seni retorika pada bagian satu ini juga membahas mengenai alat-alat persuasi dan jenis retorika, pada bagian ini juga retorika dapat dipandang dengan berbagai macam sudut pandang salah satu contoh nya seperti retorika didalam politik. Terdapat kualifikasi penting dan efektif untuk menghadapi audiens dan berbicara dengan baik mengenaii perkara public dengan cara memahami semua bentuk pemerintahan dan membedakan masing-masing kebiasaan, (custom), institusi, dan kepentingannya (interest). Dibagian satu ini juga terdapat material yang bisa digunakan dalam menyongkong atau menentang sebuah tindakan politik, dalam menyatakan pidato pujian atau celaan, dan dalam menuntut dan membela dipengadilan. Kita juga dapat memahami perbedaan dari kebajikan dan kejahatan,,tuduhan dan pembelaan,kesenangan dan penderitaan,perbuatan adil dan tidak adil .

2.      Bagian kedua ( Buku II ) membahas mengenai pengaruh retorika dalam pengambilan keputusan. Pengertian kerangka pikir,kerangka pikir yaitu keadaan saat rasa sakit  yang dirasakan diantaranya rasa marah, pengkhianatan, ketenangan, pelecehan, pertemanan dan juga permusuhan,ketakutan, dan rasa malu dan tidak malu, pada bagian ini juga membahas tentang strategi untuk kita agar bisa mengungkapkan argument kita dengan benar,kita juga harus menempatkan pendengar kedalam kerangka pikir yang sesuai, dan menunjukkan bahwa mereka yang membuat mereka marah adalah orang hebat, atau layak dihormati, atau telah membantu mereka, atau telah berbuat tanpa disengaja, atau sangat menyesal atas apa yang telah dilakukannya.


3.      Bagian ketiga ( Buku III) yang paling menarik karna terdapat biografi sang penulis yaitu Aristoteles sendiri, tidak hanya itu kita juga bisa mengetahui cara bagaimana kita menyusun sebuah pidato,seseorang harus mempelajari tiga hal yaitu ; alat untuk membuat persuasi,kedua gaya atau bahasa yang digunakan,ketiga pengaturan yang tepat dari berbagai bagian pidato,pada bagian tiga ini juga membahs beberapa pengertian seperti metafora dan penggunaannya,similie ( majas pertautan ), prosa, komposisi prosa, selain itu kita juga disuguhkan dengan materi cara untuk menemukana perkataan yang menarik dan memenangkan pendengar, setiap jenis retorika memiliki gaya yang sesuai masing-masing.dengan demikian satu-satunya bagian yang mutlak dalam pidato adalah pernyataan dan argument. Kita bisa menggunakan alat apapun untuk membuat pendengar menjadi reseptif ; diantaranya, memberi pendengar kesan yang baik mengenai karakter kita, selalu bisa menarik perhatian mereka. Secara komparatif, lebih baik pidato disusun secera sederhana, alih-alih dibuat rumit dan terperinci. Kita hanya perlu mengingat perbuatan yang diketahui umum; dan karena diketahui umum, pendengar biasanya tidak memerlukan narasi untuk itu, pembahasan selanjutnya adalah tentang interogasi. Kesempatan terbaik menggunakan interogasi adalah ketika lawan telah mengajukan jawaban atas satu pertanyaan,sehingga satu pertanyaan lagia akan membuatnya pada posisi absurd.

-         Kesimpulan
Retorika adalah kemampuan berbahasa seseorang dalam menyampaikan suatu kebenaran. Dalam menyampaikan suatu argument atau pidato terdapat berbagai cara agar argument kita menarik audiens dan dipercaya oleh audiens, kita telah melakukan apa yang harus kita lakukan, kita harus menyatakan apa yang telah kita katakan dan mengapa mengatakan itu. Kita bisa melakukannya dengan membandingkan kasus kita dengan kasus lawan, kita juga bisa membandingkan cara kita dan cara lawan dalam menangani pokok persoalan yang sama atau dengan perbandingan tidak langsung.

-         Penilaian
1.      kelebihan buku ini adalah cover yang menarik sehingga membuat penasaran pembaca, tidak hanya cover yang menarik tetapi isinya juga sangat berkualitas untuk kita pelajari, didalammnya terdapat banyak diksi-diksi baru yang belum banyak kita ketahui. Buku ini layak dibaca oleh semua kalangan terutama untuk yang ingin terjun dalam hal politik dan untuk orang yang ingin mengetahui cara menaklukan audiens.
2.      Kekurangan dalam buku ini adalah terselip cerita-cerita dewa dan dewi pada zaman Yunani kuno tanpa adanya sejarah dari hal tersebut sehingga membuat pembaca mungkin sedikit kebingungan dengan jalan cerita dewa dan dewi tersebut.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar