Tugas
Meriview Buku
Oleh : Tia
Ramadani Npm : 118100044
Kelas : 2B Ilmu
Komunikasi
Judul buku : Retorika seni berbicara Aristoteles
Nama penulis : Aristoteles
Penerjemah :
Dedeh sry handayani
Penyunting : Dedi Arsya
Penerbit : BASABASI, Bantul, Yogyakarta
Tebal : 416 hlm
ISBN : 978-602-6651-98-3
-
Pendahuluan
Garis
besar isi review buku ini tentang strategi
kita untuk beragumen dengan benar, untuk dapat sukses mepersuasi
audiens,membicarakan secara singkat alat-alat dan metode untuk mendapatkan
pengetahuan yang baik mengenai kualitas moral dan institusi spesifik pada
berbagai bentuk pemerintahan,dan biografi penulis yaitu Aristoteles.
-
Synopsis
Socrates,Plato,
dan Aristoteles memandang retorika dan puisi sebagai alat yang terlalu sering
digunakan untuk memanipulasi orang lain melalui manipulasi emosi dan pengaburan
fakta. Mereka mendakwa para sofis, termasuk Gorgias dann Isocrates, sebagai
para pengguna menipulasi jenis ini, sedangkan para filsuf merupakan pengguna
retirika yang didasarkan pada filsafat dan upaya-upaya pencerahan. Salah satu
kontribusi terpenting Aristoteles dalam buku ini adalah ia mengidentifikasi
retorika sebagai salah satu dari tiga elemen kunci dalam filsafat, bersanding
dengan logika dan dialektika.
Aristoteles,
melalui buku ini memberikan dasar-dasar system retorika yang berfungsi sebagai
batu pijakan bagi perkembangan teori retorika dari zaman kuno sampai zaman
midern, sehingga buku ini dianggap sebagai karya tunggal yang paling penting
dalam seni persuasi. Gross dan Walzee, sebagaimana Alferd North Whitehead,
setuju bahawa semua filsafat Barat adalah catatan kaki bagi Plato dan semua
teori retorika hanyalah serangkaian tanggapan terhadap isu-isu yang diangkat dalam
Retorika.
-
Review buku
Buku
ini terdapat 3 bagian yaitu :
1. Bagian
pertama ( Buku I ) membahas mengenai
hubungan retorika dengan dialetika,karena keduanya saling berhubungan karena
tataran tertentu, semua orang butuh untuk mengajukan dan mempertahankan
pendapat, baik untuk membela diri atau menyerang pendapat orang lain. Seni
retorika adalah segala sesuatu yang tidak berasal dari pembicara dan sudah ada
sejak awal: saksi-saksi,bukti yang diberikan dibawah tekanan, kontrak
tertulis,dan lainnya. Sedangkan alat persuasi merupakan bagian retorika yang
bisa dibuat oleh pembicara menggunakan prinsip-prinsip retorika. Selain
membahas dialetika,persuasi dan arti seni retorika pada bagian satu ini juga
membahas mengenai alat-alat persuasi dan jenis retorika, pada bagian ini juga
retorika dapat dipandang dengan berbagai macam sudut pandang salah satu contoh
nya seperti retorika didalam politik. Terdapat kualifikasi penting dan efektif
untuk menghadapi audiens dan berbicara dengan baik mengenaii perkara public
dengan cara memahami semua bentuk pemerintahan dan membedakan masing-masing
kebiasaan, (custom), institusi, dan kepentingannya (interest). Dibagian satu
ini juga terdapat material yang bisa digunakan dalam menyongkong atau menentang
sebuah tindakan politik, dalam menyatakan pidato pujian atau celaan, dan dalam
menuntut dan membela dipengadilan. Kita juga dapat memahami perbedaan dari
kebajikan dan kejahatan,,tuduhan dan pembelaan,kesenangan dan
penderitaan,perbuatan adil dan tidak adil .
2. Bagian
kedua ( Buku II ) membahas mengenai pengaruh retorika dalam pengambilan
keputusan. Pengertian kerangka pikir,kerangka pikir yaitu keadaan saat rasa
sakit yang dirasakan diantaranya rasa
marah, pengkhianatan, ketenangan, pelecehan, pertemanan dan juga
permusuhan,ketakutan, dan rasa malu dan tidak malu, pada bagian ini juga
membahas tentang strategi untuk kita agar bisa mengungkapkan argument kita
dengan benar,kita juga harus menempatkan pendengar kedalam kerangka pikir yang
sesuai, dan menunjukkan bahwa mereka yang membuat mereka marah adalah orang
hebat, atau layak dihormati, atau telah membantu mereka, atau telah berbuat
tanpa disengaja, atau sangat menyesal atas apa yang telah dilakukannya.
3. Bagian
ketiga ( Buku III) yang paling menarik karna terdapat biografi sang penulis
yaitu Aristoteles sendiri, tidak hanya itu kita juga bisa mengetahui cara
bagaimana kita menyusun sebuah pidato,seseorang harus mempelajari tiga hal
yaitu ; alat untuk membuat persuasi,kedua gaya atau bahasa yang
digunakan,ketiga pengaturan yang tepat dari berbagai bagian pidato,pada bagian
tiga ini juga membahs beberapa pengertian seperti metafora dan
penggunaannya,similie ( majas pertautan ), prosa, komposisi prosa, selain itu
kita juga disuguhkan dengan materi cara untuk menemukana perkataan yang menarik
dan memenangkan pendengar, setiap jenis retorika memiliki gaya yang sesuai
masing-masing.dengan demikian satu-satunya bagian yang mutlak dalam pidato
adalah pernyataan dan argument. Kita bisa menggunakan alat apapun untuk membuat
pendengar menjadi reseptif ; diantaranya, memberi pendengar kesan yang baik
mengenai karakter kita, selalu bisa menarik perhatian mereka. Secara
komparatif, lebih baik pidato disusun secera sederhana, alih-alih dibuat rumit
dan terperinci. Kita hanya perlu mengingat perbuatan yang diketahui umum; dan
karena diketahui umum, pendengar biasanya tidak memerlukan narasi untuk itu,
pembahasan selanjutnya adalah tentang interogasi. Kesempatan terbaik
menggunakan interogasi adalah ketika lawan telah mengajukan jawaban atas satu
pertanyaan,sehingga satu pertanyaan lagia akan membuatnya pada posisi absurd.
-
Kesimpulan
Retorika
adalah kemampuan berbahasa seseorang dalam menyampaikan suatu kebenaran. Dalam
menyampaikan suatu argument atau pidato terdapat berbagai cara agar argument
kita menarik audiens dan dipercaya oleh audiens, kita telah melakukan apa yang
harus kita lakukan, kita harus menyatakan apa yang telah kita katakan dan
mengapa mengatakan itu. Kita bisa melakukannya dengan membandingkan kasus kita
dengan kasus lawan, kita juga bisa membandingkan cara kita dan cara lawan dalam
menangani pokok persoalan yang sama atau dengan perbandingan tidak langsung.
-
Penilaian
1. kelebihan
buku ini adalah cover yang menarik sehingga membuat penasaran pembaca, tidak
hanya cover yang menarik tetapi isinya juga sangat berkualitas untuk kita
pelajari, didalammnya terdapat banyak diksi-diksi baru yang belum banyak kita
ketahui. Buku ini layak dibaca oleh semua kalangan terutama untuk yang ingin
terjun dalam hal politik dan untuk orang yang ingin mengetahui cara menaklukan
audiens.
2. Kekurangan
dalam buku ini adalah terselip cerita-cerita dewa dan dewi pada zaman Yunani
kuno tanpa adanya sejarah dari hal tersebut sehingga membuat pembaca mungkin
sedikit kebingungan dengan jalan cerita dewa dan dewi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar